Rabu, 06 November 2013

PEMUDA DAN SOSIALISASI


1.      INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI

 
ORIENTASI MENDUA
           
            Orientasi mendua menurut Dr.Male, adalah orientasi yang bertumpu pada harapan orang tua, masyarakat dan bangsa yang sering bertentangan dengan keterkaitan serta loyalitas terhadap peer (teman sebaya) di lingkungan belajar (sekolah) maupun di luar sekolah.

PERAN MEDIA MASSA

            Masa remaja yang merupakan peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, di tandai beberapa ciri. Pertama, keinginan memenuhi dan menyatakan identitas diri. Kedua, Kemampuan melepas diri dari ketergantungan orang tua. Ketiga, kebutuhan memperoleh akseptabilitas di tengah sesama remaja. Ciri-ciri ini yang menyebabkan kecenderungan remaja melahap begitu saja arus informasi yang serasi dengan selera dan keinginan mereka.

PERLU DIKEMBANGKAN

            KROR atau kecenderungan-kecenderungan relasi orang tua dan remaja. KROR dibagi menjadi 2 yaitu KROR positif dan KROR negatif. KROR positif adalah faktor pendukung hubungan orang tua dan remaja yang edukatif. Sedangkan yang negatif merupakan faktor yang tidak mendukung karena bersift destruktif dan konfrontatif. Mengembangkan KROR positif bukan hal yang mudah karena harus menghadapi KROR negatif yang terus berkembang.


      2.      PEMUDA DAN IDENTITAS

Pemuda adalah suatu generasi yang di pundaknya terbebani
bermacam-macam harapan. Terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat di mengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan astafet pembangunan secara terus menerus.

      a.      Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda

Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan generasi Muda ditetapkan oleh Menteri pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Maksud dari Pola Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkempentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah .
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan generasi uda disusun berlandaskan :
1)      Landasan idiil                               : Pancasila
2)      Landasan konstitusional   : Undang-Undang Dasar 1945
3)      Landasan strategis                       : Garis-garis Besar Haluan Negara
4)        Landasan historis             : Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi                       Kemerdekaan 17 Agustus 1945
5)        Landasan normatif                       : Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat.

      b.      Masalah dan Potensi Generasi Muda

      1)      Permasalahan generasi Muda

Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain :

      a)      Menurunnya jiwa idealis,patriotis dan nasionalisme
      b)      Kekurangpastian yang di alami generasi muda
      c)      Ketidakseimbangan generasi muda dengan fasilitas pendidikan
      d)      Kurangnya kesempatan atau peluang kerja
      e)      Kurangnya gizi sehingga menghambat kecerdasan dan pertumbuhan
      f)       Banyaknya perkawinan di bawah umur
      g)      Pergaulan bebas
      h)      Meningkatnya kenakalan remaja
      i)        Belum adanya peraturan perundangan menyangkut generasi muda.

      2)      Potensi-potensi Generasi Muda/Pemuda

Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah :
a)      Idealisme dan daya kritis
b)      Dinamika dan Kreatifitas
c)      Keberanian mengambil resiko
d)      Optimis dan kegairah semangat
e)      Sikap kemandirian dan disiplin murni
f)       Terdidik
g)      Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
h)      Patriotisme dan nasionalisme
i)        Sikap kesatria
j)        Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi

        3.      PERGURUANDAN PENDIDIKAN

A.      MENGEMBANGKAN POTENSI GENERASI MUDA

Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda pada tingkat perguruan tinggi, lebih banyak diarahkan dalam program-program studi  dalam berbagai ragam pendidikan formal. Mereka dibina digembleng di laboratorium-laboratorium dan pada kesempatan-kesempatan praktek lapangan.

B.      PENDIDIKAN DAN PERGURUAN TINGGI

Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam proses pembangunan. Hal ini karena manusia bukan semata-mata menjadi obyek pembangunan , tetapi sekaligus juga merupakan subyek pembangunan. Disinilah terletak arti penting dari pendidikan sebagai upaya untuk terciptanya kualitas sumbe daya manusia , sebagai prasarat utama dalam pembangunan.

0 komentar:

Posting Komentar